RESUME
PELATIHAN BELAJAR MENULIS PB PGRI
Pertemuan Ke-4
Rabu, 25 Mei 2022
Tema : Menulis Buku dari Karya Ilmiah
Narasumber : Noralia Purwa Yunita, M.Pd.
Moderator : Helwiyah
Hujan
semakin deras. Sementara hiruk-pikuk acara perpisahan siswa kelas IX masih
berlangsung. Alhamdulillah, tahun ini perpisahan dilaksanakan luring
setelah dua kali berturut-turut diselenggarakan secara daring. “Puri Begawan”
tempat acara berlangsung berangsur senyap setelah pukul 15.00 WIB. Lama aku
menatap jalanan yang masih disesaki kendaraan yang lalu lalang. Untung, tak
lama kemudian jemputan pun datang. Dan, hujan sore ini masih menyisakan rintiknya.
Meninggalkan jejak basah di setiap jalanan yang kulalui.
Sambil menunggu pesanan makanan, iseng kuraih
gawai untuk sekedar melihat foto-foto saat di gedung tadi. Namun, serta-merta pandanganku
tertuju pada grup Belajar menulis Gel 25. Ya, Allah.. hampir saja aku
melupakan pelatihan menulis. Sementara waktu menunjukkan lima menit lagi segera
dimulai. Aku bergegas. Kunyalakan laptop sambil menikmati makan malamku.
Pada pertemuan keempat ini, kita belajar bersama narasumber
Noralia Purwa Yunita, M.Pd. Lahir di Kudus, 12 Juni 1989. Saat ini penulis
bekerja sebagai pengajar di SMP Negeri 8 Semarang. Selain mengajar, juga aktif
menulis di blog dan tergabung dalam komunitas sejuta guru ngeblog, penulis baru
di Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan, penulis di Penerbit Andi Offset, penulis dan
Ambassador di penerbit Innovasi Publishing, salah satu tim admin di website
guru penggerak, Pengurus pena guru di yayasan guru nusantara, anggota komunitas
koordinator virtual Indonesia (KKVI), Segudang prestasi pin pernah diraihnya,
Menjadi narasumber menulis di berbagai instansi menjadi kegiatan rutinnya.
Beliau dapat dihubungi melalui email: noraliapurwa@gmail.com atau pada nomor
whatsapp ; 087786578494 dan instagram : noralia_needtha
Dengan dipandu oleh Ibu Helwiyah, pertemuan kali ini
mengusung tema “Menulis Buku dari Karya Ilmiah”.
Aku bersiap kembali untuk berselancar di dunia
tulis-menulis yang semakin seru ini.
MATERI
SESI 1 : MENULIS BUKU DARI KTI
Mengapa harus buku?
1. Lebih bermakna dan
bermanfaat
Bayangkan jika karya itu
masih berupa KTI. Kebanyakan pasti hanya disimpan secara pribadi atau disimpan
di perpustakaan. Pembacanya siapa? Sangatlah terbatas. Jika di perpustakaan
sekolah, pastilah para warga sekolah.
Jika KTI ini diubah
menjadi buku, maka apa yang terjadi?? Buku itu dapat dibaca siapapun. Lewat
apa?? Dari penjualan buku kita. Dengan demikian, sasaran pembaca jauh lebih
luas. Tidak hanya terbatas untuk kalangan tertentu saja.
2. Keuntungan materi
Nah, untuk ini bonus
tersendiri pastinya. Jika buku kita laku terjual dan penjualan banyak, pastilah
materi akan mengalir ke kantong kita. Bayangkan
jika masih berupa KTI, diperjualbelikan pun tidak akan bisa..
3. Hasil penelitian akan
tersebar luas
KTI yang sudah dikonversi menjadi buku akan
mudah diakses oleh banyak pihak. Akibatnya, penelitian yang didapatkan pun akan
diketahui oleh masyarakat luas
4. PAK
Nah,, ini pastinya sangat
menggiurkan untuk bapak ibu guru. Karena memang tuntutan ASN haruslah ada
progres untuk peningkatan profesionalitasnya. Dan ini semua terekam dalam Angka
Kredit.
KTI menjadi buku dapat
digunakan untuk pengajuan angka kredit bagi para guru ASN. Selain itu, poin
buku lumayan tinggi pada ketentuan angka kredit sehingga ini sangat
menguntungkan bagi bapak ibu guru
Bagaimana cara
mengubah KTI menjadi buku?
1. Ubah judul KTI yang
terkesan kaku dan ilmiah menjadi judul populer yang menarik dan eye catching.
Judul karya ilmiah versi buku hanya berfokus pada objek penelitian saja.
Hilangkan materi, subjek, tempat penelitian. Sebagai Contoh:
Efektivitas SEM Berbasis Mind Map pada mata pelajaran Kimia
untuk meningkatkan pemecahan masalah siswa materi pokok reaksi Redoks
Judul ini
merupakan judul skripsi yang terkesan kaku,
kurang menarik, terlalu ilmiah, panjang, dan kurang eye catching. Nah,
ini diubah menjadi seperti ini :
Metode SEMMI dalam Pembelajaran Sains Abad 21
Lebih
singkat, padat dan jelas namun tidak terkesan kaku.
2. Ubah DAFTAR ISI
Biasanya untuk beberapa karya
ilmiah, daftar isi berupa:
BAB 1 Pendahuluan berisi latar belakang masalah, tujuan,
manfaat, batasan masalah
BAB 2 landasan teori
Bab 3 metode penelitian yang berisi rumus2 statistika
Bab 4 hasil dan pembahasan
Bab 5 penutup yang berisi kesimpulan dan saran.
Namun
ketika diubah menjadi BUKU, daftar isi menjadi : (ikuti pedoman 2W+1H)
Bab 1 (Why) menjelaskan masalah umum pembelajaran sains,
pentingnya metode pembelajaran yang menarik untuk siswa, alasan metode SEMMI
dalam pembelajaran
Bab 2 (APA) menjelaskan apa itu metode pembelajaran, metode
SEMMI, karakteristik metode, pembelajaran sains abad 21
Bab 3,4,5, dan seterusnya ( How ) menjelaskan bagaimana tahap
pembuatan, bagaimana hasil pembuatan, bagaimana penerapannya.
Boleh juga mengembangkan materi dari bab 2 di KTI.
Sebagai
contoh bab 2 KTI yang merupakan landasan teori berisi
2.1. hasil belajar
2.2. media pembelajaran
2.3. Modul
2.4. metode pembelajaran
2.5 pembelajaran SEMMI
Jika
dikonversi menjadi
Sub bab 2.2. media pembelajaran menjadi bab 3 buku
Bab 3 MEDIA PEMBELAJARAN
3.1. Pengertian media
3.2. jenis media
3.3. manfaat media
Sub bab 2.3. modul menjadi bab 4 buku
Bab 4 mengenal modul
4.1. Pengertian modul
4.2. Karakteristik modul
4.3. Sistematika modul
4.4. Kelebihan modul
dan
seterusnya hingga sub bab dalam bab 2 selesai…
Dengan
demikian hanya dari bab 2 KTI saja, kita sudah dapat menuliskan/ mengubahnya
menjadi beberapa bab dalam buku. Jadi, perbanyak penjelasan teori dari bab 2
karya ilmiah dan juga hilangkan rumus statistika yang biasanya ada di bab 3
karya ilmiah
3. Pada bab I Karya ilmiah
yang biasanya menuliskan tentang :
- Rumusan
masalah
- tujuan
penelitian
- manfaat
penelitian
-
definisi operasional
- hasil
penelitian terkait
Ini semua harus dihapus ketika mengkonversinya menjadi buku.
4. Boleh
menampilkan grafik tetapi jangan terlalu banyak. Grafik yang penting
saja. Grafik lain yang tidak
ditampilkan, ubah dalam bentuk kalimat.
5. Secara kebahasaan dan
penyajian, karya ilmiah versi buku haruslah berbeda
dengan versi laporan. Susunan dan gaya tulisan bebas terserah penulis,
karena setiap penulis memiliki ide dan kreativitas masing-masing sesuai dengan
pengalaman dan bahan bacaannya. Semakin literatnya penulis maka akan semakin
oke buku yang dia tulis. Hal ini karena membaca, berpikir dan menulis adalah
satu rangkaian literasi yang tidak dapat dipisahkan. Selain itu, kita harus
mengupayakan agar pembaca memahami isi buku kita secara lengkap, dan mengena
apabila menjadi karya ilmiah kita diubah menjadi buku
6. Kaitkan dengan
kondisi terkini agar buku kita lebih mengikuti jaman.
Sebagai
contoh, judul diatas merupakan skripsi tahun 2011, namun ketika mengubahnya
menjadi buku, kaitkan dengan pembelajaran abad 21 yang lebih menekankan kepada
4C yaitu keterampilan berpikir kritis, kolaborasi, komunikasi dan kreativitas. Denga demikian, buku yang dibuat dapat
dijadikan salah satu alternatif solusi pembelajaran sekarang.
7. Daftar pustaka
boleh menggunakan blog namun situs blog resmi seperti Kemendikbud.go.id,
Jurnal ilmiah, e book,,atau karya ilmiah lainnya. Namun, hindari menggunakan
daftar pustaka berupa blog pribadi dengan domain blogspot, wordpress, dan lain
sebagainya.
8. Berikanlah
ulasan mengenai kelebihan dan kelemahan penelitian
yang anda lakukan agar pembaca yakin bahwa anda benar-benar telah melakukan
penelitian tersebut.
9. Karya ilmiah versi buku minimal 70 halaman format A5 dengan huruf, jenis huruf, dan margin disesuaikan
Dengan aturan Penerbit.
Contoh
perbedaan daftar isi skripsi saya dengan daftar isi skripsi setelah menjadi
buku.
Daftar
isi skripsi
Daftar Isi
buku dari konversi skripsi
SESI 2 : MENULIS ARTIKEL ILMIAH UNTUK JURNAL DARI KTI
Tips dan
trik menulis artikel ilmiah pada jurnal nasional. Ada beberapa hal yang harus
diperhatikan:
1. Tulis artikel SESUAI
DENGAN TEMPLATE JURNAL uang dituju. Biasanya ini yang tidak diperhatikan. Tiap
jurnal pasti memiliki template yang berbeda. Jika artikel yang masuk tidak
sesuai template, otomatis akan langsung ditolak oleh pengelola sebagus apapun
penelitiannya.
2.
Judul singkat, padat,
jelas, dan tetap ilmiah. Hindari penggunaan singkatan pada judul dan kata kunci
wajib disematkan dalam judul.
3. Baris kepemilikan artinya
peneliti atau penulis artikel tersebut. Dalam hal ini yang benar-benar terlibat
baik dalam hal perencanaan penelitian, pelaksanaan penelitian hingga pelaporan
penelitian. Baris kepemilikan biasanya mencantumkan nama (tanpa gelar),
instansi, jabatan akademik.
4. Abstrak biasanya berisi
tujuan penelitian, metode penelitian, hasil dan simpulan. Karena jumlah kata
dalam abstrak sangatlah terbatas (panjang abstrak tiap jurnal berbeda), maka
latar belakang masalah dan tinjauan Pustaka tidak perlu dimasukkan.
5.
Penulisan keyword pada
abstrak, sebaiknya 3 sampai 5 KATA, dipisahkan ;, dan tanpa kata penghubung.
6.
Pendahuluan berisi latar
belakang masalah, sedikit tinjauan Pustaka, rumusan masalah dan tujuan
penelitian.
7. Pada bagian metode
penelitian, hindari penulisan rumus statistika yang berlebihan. Bagian ini
cukup berisi subyek penelitian, desain penelitian (dalam bentuk bagan), teknik
pengambilan data, analisis data (tanpa rumus statistika). WAJIB ada juga sumber
rujukan dari metode yang digunakan.
8. Perbanyak penggunaan tabel
atau diagram untuk menyajikan hasil penelitian. Pembahasan hasil penelitian
dikaitkan dengan teori yang sudah dikemukakan oleh ahli sebelumnya.
9.
Simpulan merupakan JAWABAN
dari rumusan masalah yang diajukan dan ditulis dalam bentuk paragraf (bukan
numerical). Namun tata cara penulisan tetap mengacu pada template yang ada pada
jurnal yang dituju.

PERTANYAAN-PERTANYAAN
P1
Assalamualaikum.
Ijin bertanya
Saya : Ahmad
Sahudin, S.Pd
Asal
Kabupaten : Lombok Barat NTB
Saya sangat tertarik sekali dengan materi malam ini,
di mana kita bisa menulis buku dari KTI yang sudah kita lakukan. Selain kita
bisa menulis buku dari karya tulis ilmiah pribadi, apakah boleh kita menulis
buku dari KTI orang lain? Apakah termasuk plagiarisme bila kita menulis buku
dari KTI orang lain walaupun kita sudah mengeditnya sedemikian sehingga sudah
tidak terkesan plagiat? Terima kasih. Wassalamu'alaikum
J1
Salam kenal bapak Sahudin yang hebat 😊😊
Jika kita menulis KTI karya orang lain, bukan tidak
diperbolehkan, tetapi ada tata krama nya, yaitu harus ijin dahulu dengan si
empunya KTI. Dan pemilik KTI, tetap harus disematkan namanya sebagai penulis
dalam buku yang merupakan konversi dari KTI tersebut.
Jika tidak dilakukan, maka termasuk pencurian hasil
karya milik orang lain dan hal ini sangat dilarang dalam dunia kepenulisan.
Jadi, lebih baik karya kita sendiri kita ubah menjadi
buku atau boleh mengubah dari karya orang lain DENGAN CATATAN ijin dahulu dan
menyematkan nama penulis KTI sebagai penulis buku. Mau diubah apa pun isinya,
namun tetap ide ada di tangan penulis asli. Jadi, jika tidak disematkan nama
penulis asli, masuknya tidak lagi Plagiarisme namun lebih kepada pencurian
karya orang lain
P2
Assalamualaikum
wr.wb.
Perkenalkan
Saya Syamsul Hidayati ( yati) dari SMAN 1 Tiumang.
Izin
sampaikan pertanyaan ya Bu Ewi.
Wah, Materi dari Bu Noralia, Saya sangat tertarik
dengan materi ini, karena memang tidak mudah menjadikan karya ilmiah menjadi
buku. Malah selama ini Saya tidak terpikir bisa dibukukan.
Jika di jadikan buku, berarti kita harus memahami
tata bahasa yang berbeda dengan laporan, dan harus dengan kaidah yang sesuai.
Bagaimana memperbaiki dan memperdalam tata bahasa yang efektif bu?. Seringkali
bahasa yang digunakan bercampur genre. Atau ada sumber yang bisa di pelajari
bu?. Terima kasih Bu
J2
Salam kenal ibu yati yang hebat
Diksi, tata bahasa, penggunaan EYD dapat dipelajari
dari banyak membaca buku sejenis atau buku non fiksi karena konversi buku dari
KTI ini tergolong buku non fiksi sehingga tata bahasanya tetap baku namun tidak
kaku.
Sementara untuk EYD dan tanda baca dapat dipelajari
dari PUEBI dan sejenisnya.
P3
Assalamu'alaikum ibu
Perkenalkan saya indaryati dari Temanggung mau
bertanya
Untuk ilmu merubah karu tulis PTK menjadi buku apakah
sama?
Karena saya belum pernah mencoba melakukan, siapa
yang akan mengoreksi bila PTK yang saya ubah ini sudah pas, sesuai yang di
inginkan? Haruskah ada editor atau pendampingan?
Terimakasih kesempatannya🙏🙏🙏
J3
Terimakasih bu Indaryati
Nanti bisa japri saya bu jika membutuhkan bantuan,
InsyaAllah siap memberikan masukan dan pendampingan 😊
P4
Selamat malam Bu Helwiyah dan Bu Noralia
Saya Elen, SD Candle Tree Serpong
Topik
malam ini terkesan berat tapi menarik
Saya
menyimak dan berpikir KTI (Karya Tulis Ilmiah) dari hasil PTK akan menjadi
materi/ bahan tulisan yang menarik utk dijadikan buku.
Sepengetahuan
saya karya ilmiah harus bersifat objektif karena menunjukkan fakta dan data
dari hasil analisisnya.
Pertanyaan
saya:
Bolehkah
KTI yg akan "diubah" menjadi buku ditambah dengan opini dan perasaan
penulis?
Bagaimana
caranya supaya tetap objektif?
J4
Salam kenal dan selamat
malam bu Elen
Boleh dimasukkan opini
penulis pada kelebihan dan kelemahan sehingga pembaca akan mengetahui sisi
positif dan negatif dari pembelajaran yang ditawarkan.
Selain itu, dapat juga
diperkuat dengan teori yang dikemukakan oleh ahli dalam penelitian sejenis agar
lebih memperkuat opini yang kita ajukan
P5
Assalamu'alaikum,,,,selamat
mlm bunda Helwiya,
MasyaAllah
begetar rasanya baca profil beliau, 👏 keren ♥️
Nama: Atin
Mintarsih
Gel: 26
Domisili :
Serang Banten
Pertanyaan :
🔰 Bagaimana cara cepatnya mengubah karya ilmiah mnjadi sebuah buku
dan berapa lama dalam penerbitannya?
🔰 Hal-hal apa saja yang biasanya jadi kendala dalam mengubah karya
ilmiah ke dalam sebuah buku?
🔰 Minta kalimat motivasi ibu biar semangatnya kaya ibu 🙏😍
J5
Terima kasih bu Atin yang hebat 😊
1. Ikuti petunjuk di atas bu agar lebih cepat
konversi KTI menjadi buku. Mengenai jangka waktu penerbitan, pengalaman saya
terjun di dunia penerbitan, untuk sekarang ini lebih lama karena perpusnas
sedang selektif masalah ISBN. Jadi memang butuh waktu. Namun normalnya biasanya
2-3 minggu buku sudah sampai ke tangan penulis.
2. Kendala terbesar yang pernah saya alami adalah
diri sendiri bu 🤭🤭, lebih tepatnya pada malas.
Hehe.. Karena jika sudah malas, mau ada ide apapun tidak akan pernah jadi
karyanya. Jadi memang harus sistem pemaksaan agar karya itu cepat selesai
3. Dapat berkarya di tengah kegiatan itu biasa, namun
berkarya di tengah kesibukan yang begitu banyaknya itu baru LUAR BIASA 😊😊😊
Tetap semangat ibu 💪💪💪
P6
Oktavia Hadianingsih
Palangka Raya
Pertanyaan:
Assalamualaikum, salam
kenal Bu Nora🙏 Izin bertanya.
Adakah batasan umur atau
lama KTI yg telah ditulis, jika akan dijadikan buku?
Terima kasih atas
jawabannya 🙏
J6
Salam kenal bu Oktavia yang hebat
Kalau dari aturan artikel untuk jurnal biasanya 7-8
tahun terakhir,, buku mungkin sama. Namun jika terpaksa lebih daripada itu,
usahakan pembahasan buku dikaitkan dengan kondisi sekarang sehingga isi buku
jauh lebih kekinian dan terbaru.
P7
Assalamu'alaikum
Wr Wb.
Perkenalkan,
nama saya Kasiatun dari SDN 006 Pompa Air Kec. Bandar Petalangan Kabupaten
Pelalawan Riau.
Izin bertanya, Bu.
Pada hipotesis dan hasilnya penelitian tersebut,
apakah hanya dijabarkan dalam kalimat saja. Tidak perlu disebutkan angka
perhitungannya atau hanya dituliskan presentasinya saja.
Dan pada daftar pustaka tersebut kita masih cantumkan
atau dihilangkan jika sudah kita buat dalam bentuk buku.
Terima kasih, Bu. Wassalamu'alaikum Wr Wb.
J7
Terimakasih dan salam kenal bu Kasiatun
1. Hipotesis tidak perlu dimasukkan bu,, untuk hasil
penelitian, dimasukkan dalam bentuk hasil secara global saja. Contoh
pembelajaran dengan metode....telah penulis laksanakan di sekolah... Pada
kelas.... Dan menghasilkan peningkatan hasil belajar sebesar... %.
Hanya seperti itu saja bu,, untuk perhitungannya
tidak perlu dimasukkan.
Perbanyak pembahasan mengapa hasil sekian persen
tersebut dapat dicapai dan jangan lupa berikan opini kita dan kaitkan dengan
teori dari penelitian sejenis .
2. Daftar Pustaka yang dimasukkan HANYA daftar
pustaka yang ada pada buku saja. Jadi pasti akan beda antara kedua daftar
pustaka tersebut. Bisa dikurangi atau bertambah sesuai dengan isi dari buku
yang ditulis. Tidak semua daftar pustaka pada KTI dimasukkan dalam buku.
P8
Assalamualaikum
ibu. Saya Bu Elmi dari Siak Riau.
Pembahasan malam ini sangat luar biasa, saya sampai
bingung mau bertanya apa, tapi ada satu yang mau saya tanyakan ibu. Bagaimana
cara membuat tabel yang simpel dalam menyajikan hasil penelitian. Mohon
bimbingannya ibu... terimakasih 🙏
J8
Salam kenal
ibu Elmi
Untuk pembuatan tabel yang mudah, harus paham terlebih dahulu variabel terikat
dan bebas dari penelitian.
Apa saja yang mau diukur dan data apa yang akan
diambil.
Contohnya untuk Data HASIL BELAJAR, maka nilai
pengetahuan yang harus diambil datanya.
Jadi terdapat kolom nama siswa, nilai pada siklus I,
nilai pada siklus II, kenaikan nilai
Dengan demikian pembaca akan lebih mudah membaca
data, apakah ada perbedaan pada siklus I dan selanjutnya.
P9
Assalamualaikum...
Perkenalkan
nama saya Rusdawati dari Palangka Raya.
Saya punya buku yg berasal dari tesis yg diterbitkan
oleh pihak kampus. Terus terang saya tidak terlibat dalam proses pembuatan buku
tersebut. Ketika menyimak materi bu Norlia, saya buka buku ternyata sama persis
isinya dengan ketika jd tesis dulu.
pertanyasn saya
1. Apakah bisa seandainya saya ingin menerbitkan
ulang tesis saya ini jadi buku dengan merubah sesuai dengan kaidah yg sdh
disampaikan ibu.
2. Apakh ketika diubah jadi buku, tidak perlu
mencantumkan objek serta tempat penelitian.
J9
Terimakasih ibu Rusdawati
Boleh ibu,. Ada dua opsi penerbitan :
1. Dengan judul sama namun ada tambahan kata EDISI
REVISI, maka nanti bisa diterbitkan ulang dan dapat ISBN baru
2. Diterbitkan dengan judul yang berbeda dari naskah
sebelumnya
Objek penelitian dapat disematkan pada pembahasan
tentang hasil penelitian dimana kalimat pengantarnya bisa sebagai berikut :
Pada bab ini merupakan uraian hasil penelitian yang
telah dilakukan penulis di sekolah ....
Pada kelas....
Namun tetap tidak berlebihan dalam memasukkan data
penelitian dan hasil statistika penelitian.
P10
assalamualaikum
wr wb,,
perkenalkan
nama Tuhu Setyono dari Riau
izin bertanya buk,,
apakah semua karya ilmiah, seperti skripsi dan tesis,
bisa dijadikan buku seperti penjelasan ibu? apakah skripsi tentang media
pembelajaran cocok dibukukan, melihat banyak gambar aplikasi nya?
J10
Terimakasih pak Tuhu
Semua KTI bisa dibukukan pak asal mengikuti aturan
yang ada dan tidak asal ganti judul namun isi buku sama persis dengan KTI kita.
Wah,, kalau yang ini sangat cocok dan sekarang sedang
dicari bapak.. Buku-buku tentang tutorial pembuatan media pembelajaran sekarang
sedang diminati. Banyak gambar boleh, yang tidak disarankan adalah banyak
diagram hasil analisis data.
“Dapat menghasilkan karya di tengah kegiatan itu
biasa namun dapat berkarya dengan kesibukan yang begitu banyaknya, itu baru ISTIMEWA.”
“Dan janganlah khawatir karya kita tidak ada
pembacanya karena buku ibarat manusia yang telah ada jodohnya masing-masing.
Sebuah buku pasti akan menemukan jodoh pembacanya. Tugas kita adalah terus
berkarya, berkarya dan berkarya.” (Noralia)
Di larut malam yang sepi, ketiga anakku sudah tertidur. Aku menulis resume pertemuan keempat. Namun, rasa kantuk terus saja menggodaku. Akhirnya kurebahkan badan. Beberapa menit berlalu, aku tetap terjaga. Tubuh yang lelah ini ternyata tidak sepenuhnya bisa dibawa tidur.. Aku membuka laptop kembali, mengetik kata demi kata samapi akhirnya resume ini pun selesai.
Terima kasih Bu Noralia dan Bu Helwiyah. Semoga kita semua mendapatkan berkah dari Allah Swt. Aamiin yra. Salam literasi!