RESUME
PELATIHAN BELAJAR MENULIS PB PGRI
Pertemuan Ke-5
Jumat, 27 Mei 2022
Tema : Gairah Menulis Puisi
Narasumber : Dra, E. Hasanah, M.Pd.
Moderator : Dail Ma’ruf
“Pada suatu hari nanti, jasadku tak akan ada lagi. Tapi dalam bait-bait sajak ini kau takkan kurelakan sendiri.”
-(Sapardi Djoko Damono)-
Untuk itulah, kini aku hadir di sini. Aku ingin meninggalkan jejak bahwa aku pernah ada di dunia ini. Kelak, anak cucuku akan mengenangku sebagai seorang penulis. Mereka bisa mengenaliku dengan akrab melalui tulisan-tulisanku. Mereka akan bermain bersamaku dalam kisah-kisah perjalanan kehidupanku. Semua itu kutuangkan melalui cerita pendek, sebagian lagi kubagikan melalui puisi.
Beruntung sekali pada pertemuan kelima ini, aku bersama saudara-saudara penulisku yang lain mendapat bimbingan dari Ibu Dra. E. Hasanah, M.Pd. mengenai “Gairah Menulis Puisi”.
Tak sabar. Aku mengikutinya bersama tarian jemariku
yang akan merekam segala apa yang narasumber bagikan. Tak ingin ada ilmu yang
terlewat. Bismillah.
Narasumber untuk selanjutnya aku sapa Bunda. Bunda
memulai pelajaran dengan sebuah pantun.
Jalan-jalan
ke pasar baru
Tidak lupa
membeli topi
Malam ini
dapat materi baru
Judulnya
Gairah menulis puisi
Quotesnya:
Ibu E. Hasanah yang karya-karya
puisinya sudah banyak dan tersebar dimana-mana. Berikut adalah karya-karya
beliau.
Banyak sekali ya. “Banyak karena
terasah dgn komunitas belajar ini pak.” Demikian pengakuan Bunda kepada
PakDail Ma’ruf moderator kita malam ini. Semoga aku bisa mengikuti jejak
beliau.
Siapakah Dra. E. Hasanah, M.Pd? Mari kita berkenalan
lebih jauh.
Berikutnya, kita langsung diajak ke
materi.
MATERI
Apa pengertian
Gairah menulis menurut KBBI?
Gairah artinya keinginan
(hasrat, keberanian) yang kuat, bersemangat.
Manulis, artinya aktivitas mengungkapkan gagasan melalui media bahasa atau menulis juga melahirkan pikiran atau perasaan lewat bahasa.
Jadi,
gairah menulis menunjukkan pada aktivitas mengungkapkan keinginan yang kuat
untuk mengungkapkan gagasan dan melahirkan pikiran atau perasaan lewat bahasa.
puisi/pu·i·si/ n 1 ragam sastra yang
bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan
bait; 2 gubahan dalam bahasa yang
bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga mempertajam kesadaran orang
akan pengalaman dan membangkitkan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama,
dan makna khusus; 3 sajak;
Bagaimana
struktur fisik puisi?
Jelaskan
tentang jenis-jenis puisi!
Berdasarkan periodenya, puisi dibagi
menjadi dua, yakni puisi lama dan puisi baru.
·
Puisi lama
Adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan, yaitu jumlah
baris dalam satu bait, jumlah sukukata dalam satu baris, dan persajakan.
·
Puisi baru
Adalah yang tidak terikat oleh aturan, yang mana bentuknya
lebih bebas dari pada puisi lama dalam segi jumlah bari, jumlah sukukata, dan persajakan
(rima).
Puisi Lama
Jelaskan ciri-ciri
puisi lama!
·
Tidak diketahui nama pengarangnya
·
Penyampaian dari mulut ke
mulut secara lisan.
·
Sangat terikat oleh
aturan-aturan: jumalah baris, jumlah sukukata, dan rima.
Jelaskan
tentang jenis-jenis puisi lama!
Jenis puisi lama ada banyak, namun di sini disebutkan beberapa saja beserta contohnya.
1.
Mantra
2. Talibun
3.
Seloka
4.
Pantun
Puisi Baru
Jelaskan ciri-ciri
puisi baru!
Puisi baru meiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Memiliki bentuk yang rapi dan simetris
2. Persajakan akhir yang teratur
3. Menggunakan pola sajak pantun dan syair walaupun dengan pola yang lain
4. Sebagian besar puisi empat seuntai.
Sebutkan
jenis-jenis puisibaru!
Satu jam telah berlalu, dan inilah tantangan yang paling seru, yaitu membuat puisi bebas dengan minimal satu bait. Aku bergegas memusatkan pikiran. Maka, jadilah puisiku sebagai pengirim ke-1 dan ke-31.
Selalu
Saja Aku Jatuh Cinta Pada-Mu
Venice Rahayu
Aku telah memanggil-Mu dalam keheningan
Aku menangis
Kubawa ceritaku ke hadapan-Mu
Dan Engkau memelukku erat
Malam itu, aku terlelap di pangkuan-Mu
Takzim
Rindu buat Ayah
Venice Rahayu
Seorang anak perempuan berceloteh tentang rindu
dan harapan
Aku menemukannya dan mencatatnya dengan
segala debar
Hujan menggiring sebuah narasi di malam
itu:
“Warisan terbesar seorang ayah adalah membuat
anak-anak Ayah menjadi bahagia dan berharga.”
Aku menunduk dan mengemasnya dalam-dalam
Lalu, Ayah memancangkan tiang-tiang asa agar langkah itu sampai pada bianglala
Ada lima puluh dua puisi yang
terkumpul dari BM 25 dan 26. Ma syaa Allah, puisi saudara-saudaraku
semuanya keren. Pengumuman malam Minggu. “Selamat menungu HHC “Harap-Harap Cemas.”
Mderatos kita mengakhiri.
Terima kasih kepada Bunda E. Hasanah dan Pak Dail Ma’ruf yang sudah memandu acara ini dengan seru. Semoga Allah Swt memberkahi kita semua. Aamiin yra.
Kereen resumenya bu
BalasHapusTerima kasih, Bu.. tetap saja belum bisa rapi dan cepat. Tetap semangat buat Bu Rosweni🤗
HapusLengkap resumenya
BalasHapusTerima kasih Bu Rumiati.. senang sekali dikunjungi Ibu🤗🙏🏻
Hapusbagus n lengkap, amazing banget
BalasHapusWah.. senengnya.. jadi nambah semangat. Terima kasih Bu Dhotul sudah berkenan mampir🙏🏻🤗
HapusLengkapnya... Salut
BalasHapusLengkap resumenya Bu. Puisinya juga bikin terharu sangat menginspirasi.
BalasHapus