Kamis, 30 Juni 2022

Kidung Cinta 21

Sebuah Dialog

Oleh: Venice Rahayu


https://persahabatanindahnya.wordpress.com/2015/02/13/ini-alasan-islam-muliakan-sosok-ibu/


Aku bertemu dengan seorang lelaki dengan peci putih dan buku di tangan.

Di hadapannya tiga muridnya menunduk takzim.


Dari Miqdam bin Ma’di Yakrib radhiallahu’anku. Rasulullah bersabda:

Sesungguhnya Allah berwasiat 3 kali kepada kalian untuk berbuat baik kepada ibu kalian. Sesugguhnya Allah berwasiat kepada kalian untuk berbuat baik kepada ayah kalian.

Sesugguhnya Allah berwasiat kepada kalian untuk berbuat baik kepada kerabat yang paling dekat dan dekat.. 

(Hadist riwayat Ibnu Majah)


Adakah di antara kalian yang mencintai Ibu?


Murid pertama:

Sejak lahir yang kutatap adalah wajah Ibu

Saat lapar yang kupandangi wajah Ibu

Saat tidur yang kucari wajah Ibu

Saat ingin belajar akan kukejar Ibu

Bagaimana aku bisa jauh darinya?


Murid kedua:

Aku telah merampas kecantikan Ibu

Ibu telah merelakan rahimnya untuk tempatku berlndung

Aku telah merenggut kesenangan Ibu

Ibu telah mengabiskan waktunya untuk merawatku

Bagaimana aku tidak mencintainya?


Murid ketiga:

Aku makhluk kecil yang lamban

Aku hampir akan menyerah

Namun cinta itu membuatku tetap hidup

Ibu… (sejenak dia berpikir, terlalu banyak kata yang ingin diucapkannya)

Ibuku adalah perawat

Ibuku adalah guru

Ibuku adalah bodyguard

Ibuku adalah chef

Ibuku adalah binatu

Ibuku adalah sopir pribadi

Ibuku adalah manager

Ibuku adalah akuntan

Ibuku adalah lautan doa

Ibu adalah … (napasnya tersengal, air matanya terlanjur tumpah membasahi sarungnya)

Tak sanggup aku menghitungnya, Ustadz.. (tersedu)

Ibuku manusia super hebat di mana pun berada

Ibuku adalah pahlawanku yang sesungguhnya

Karena perjuangannya, aku bisa hidup hingga hari ini


Hening merayapi senja yang syahdu


Sore itu, banyak kisah yang mereka perbincangkan tentang Ibu

Dan di luar majlis, Ibu-mereka telah menunggu dengan payung di tangan

“Sebentar lagi hujan turun. Aku takut anakku kehujanan.”


Bogor, 30 Juni 2022

Tantangan menulis Om Jay hari ke-21


Rabu, 29 Juni 2022

Kidung Cinta 20

 Ceritaku Hari Ini

Oleh:  Venice Rahayu

https://www.nativeindonesia.com/taman-herbal-insani/

    Hari ini seperti biasa saya sudah tiba di sekolah tepat pukul 07.00 WIB. Walaupun paramurid sedang berlibur kenaikan kelas, namun tahun ini berbeda untuk paraguru. Guru tetap harus hadir di sekolah setiap hari. Padahal rencana awal saya ingin menengok Mama di kampung. Tapi harapan itu pupus karena peraturan yang benar-benar berbeda dari sebelumnya. Sekarang harus mengajukan izin cuti jika hendak absen. Sebagai abdi negara, saya mencoba untuk mengerti. Mama pun berusaha memahaminya walaupun saya tahu beliau pasti kecewa. “Nanti saja kalau Lebaran ya, Mah. Semoga nanti waktunya lebih leluasa.” demikian hiburku.

    Menjelang siang, beberapa pekerjaan telah diselesaikan. Dilanjut acara sosial. “Kita nengok Bu Fitri, yuk. Beliau sakit sudah dua hari!” ajak sahabatku, Bu Nurlela. Maka, dengan menumpang kendaraan Bule, demikian kami memanggil Bu Nurlela, saya bersama beberapa kawan melaju menuju Parung. Sebagian kawan tetap di sekolah karena sedang terikat tugas.  

    Syukurlah yang ditengok sudah mulai pulih. Saat pamitan pulang, Bu Fitritak lupa memberi info tentang tempat wisata murah meriah tak jauh dari sana. Namanya “Taman Herbal Insani”. Wah, herbal.. tertariklah kami. Beberapa saat kemudian, kami sudah melaju ke lokasi. Saya sudah membayangkan sebuah perkebunan yang luas dengan tanaman obat yang berjejer-jejer. Ada juga pengolahan obat di tempat. Saya sendiri sudah mendata kira-kira herbal apa yang ingin saya beli nanti di sana.

    Selepas dzuhur, kami tiba di sana. Pemandangan yang nampak di depan mata sungguh di luar dugaan. Banyak sekali anak TK sedang mengadakan acara di beberapa tempat. Sepertinya sedang pembagian rapor. Wahana yang ada lebih mirip taman bermain anak-anak. Ada ayunan, kolam renang, kolam bebek kayuh, dan berbagai spot foto yang menarik. Kami saling berpandangan. Tak lama kemudian pecahlah tawa kami. “Ayo, anak-anak, kita bermain.” Bule menggoda kami. Maka, tak lama kemudian kami sudah berhamburan berfoto ria sebelum makan siang.

    Beberapa tanaman herba memang ada di sana. Sebagian ditanam di tanah, sebagian lagi di dalam pot drum yang besar. Sebuah toko obat herba kemasan pun ada. Namun, koleksi herba yang dijual di sana tak jauh beda dengan toko herba dekat rumahku. Maka kuurungkan untuk membeli di sini. Tepatnya di sini adalah arena pengenalan tumbuhan herba untuk anak. Agriwisata yang sangat menarik untuk anak-anak. karena dilengkapi wahana bermain.. Sangat cocok untuk tujuan liburan keluarga.

    Apa pun itu, yang pasti hari ini telah membuat kami bahagia. Alhamdulillah. Sambil menyelam minum air. Sambil bertugas, menengok teman sakit, juga sekalian healing. Semoga Allah SWT senantiasa memberi keberkahan pada apa yang kami lakukan setiap hari. Aamiin yra.

***

Bogor, 29 Juni 2022

Tantangan Menulis Om Jay Ke-20


Selasa, 28 Juni 2022

Pelatihan Belajar Menulis Ke-18

 RESUME

PELATIHAN BELAJAR MENULIS PB PGRI

Pertemuan Ke-18

Senin, 27 Juni 2022


Menerbitkan Buku  Semakin Mudah di Penerbit Indie

Oleh: Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd.

 

Allow yourself to be a beginner. No one starts off being excellent.

If you want to be a writer, you must do two things above all others: read a lot and write a lot. 


Penulis tidak pernah dilahirkan tetapi diciptakan, bakat menulis tidak selalu dibawa sejak lahir tetapi tumbuh oleh satu motivasi dan gagasan. 

Menulis dan membaca merupakan kesatuan yang tidak terpisahkan, amunisi seorang penulis adalah bacaannya. Tidak semangat menulis bisa jadi karena kurang membaca jika membaca sudah dilakukan tetapi masih saja sulit menulis, maka cobalah membaca buku inspirasi atau bermain ke media sosial niscaya ide ide brilliant berjejer mengantri. 

Malam ini kita ditemani oleh narasumber kita Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd dan moderator oleh Bu Mutmainah. Sebelum ke materi, marilah kita berkenalan terlebih dahulu dengan narasumber kita.

Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd lahir di Jakarta, 30 Juni 1992. Kini tinggal di Bekasi dan berprofesi sebagai guru SD di Jakarta. Memulai aktivitas menulis ketika blog pertamanya (www.praszetyawan.com) dibuat pada 2009. Profilnya pernah dimuat dalam buku berjudul "Majors For The Future". Puluhan tulisannya sudah dimuat di berbagai media cetak. Sebagian besar dimuat di  Tabloid Bola, Harian Bola, Tabloid Soccer. Penulis 3 buku solo dan 14 buku antologi, juga aktif di berbagai diberbaga pelatihan kelas menulis sebagai Narasumber. Ketua Komunitas Cakrawala Blogger Guru Nasional. Relawan Pengurus Pelatihan Belajar Menulis PGRI. Sejak tahun 2020, telah membuat pelatihan kelas dasar blogspot bagi guru-guru se-Indonesia. Sampai saat ini sudah dilaksanakan 5 angkatan 

Semua orang akan mati, terkecuali karyanya. Maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat kelak” - Ali bin Abi Thalib


MATERI

Seperti yang kita ketahui buku merupakan muara akhir dari sebuah proses penulisan. Hasil tulisan kita tentu saja ingin bermuara menjadi sebuah buku, tetapi masih bingung kemana buku harus diterbitkan? 

Salah satu syarat lulus pelatihan ini adalah menerbitkan buku solo. Penerbit indie menjadi solusi karena kemudahan dalam menerbitkan buku. Namun juga harus memahami bagaimana ketentuan dan cara menerbitkan buku di penerbit indie.

Mengapa menerbitkan buku dikatakan semakin mudah?

Ya, karena sekarang ini ada penerbit indie yang melayani penerbitan buku tanpa seleksi. Dahulu ketika penerbit indie belum eksis seperti sekarang, kita hanya tahu bahwa penerbit buku yang ada itu hanya penerbit mayor seperti Gramedia, Grasindo, Erlangga, Elex media, Andi, dll. Tahap seleksi naskah menjadi tantangan untuk bisa menembus penerbit mayor. Penulis harus berjuang mencoba mengirim naskah ke beberapa penerbit hingga bisa diterima oleh suatu penerbit mayor. Penolakan naskah menjadi makanan sehari-hari penulis. Ketika naskah diterima pun proses penerbitannya sangat lama.

Mengapa harus penerbit indie?

Kini ada penerbit indie yang bisa menjawab rintangan-rintangan tersebut. Keuntungan dari penerbit indie:

 

Bagi penulis pemula  tentu penerbit indie menjadi solusi untuk bisa mewujudkan impian memiliki buku karya sendiri. Memang  kalau di penerbit indie, kita perlu keluar biaya-biaya untuk mendapat fasilitas  penerbitan, atau jika ingin cetak ulang, tapi itu memang konsekuensi dari penerbitan tanpa seleksi, sehingga biaya penerbitan menjadi tanggung jawab penulis untuk mendapat fasilitas penerbitan yang memuaskan.

Apa saja yang perlu diperhatikan dalam menentukan penerbit indie?

  • Biaya penerbitan
  • fasilitas penerbitan
  • Batas maksimal jumlah halaman
  • Ketentuan dan Biaya cetak ulang
  • Apakah dapat Master PDF
  • Jumlah buku yang didapat penulis

“Jadi, silakan hal-hal tersebut disesuaikan dengan kondisi/keinginan bapak/ibu masing-masing. Saya termasuk salah satu yang bisa membantu bapak/ibu menerbitkan buku. Dalam hal ini saya membantu menghubungkan ke pihak penerbit. Saya melakukan ini untuk peserta belajar menulis sejak Juli 2020.” 

Mengapa saya membantu mengubungkan bapak/ibu ke penerbit indie?

Apa saja jenis penerbit indie?


Dari table tersebut dapat disimpulkan bahwa: 

Penerbit Depok cocok untuk yang memang hanya sekedar menerbitkan buku saja, tidak berencana cetak ulang, sekadar untuk pribadi saja, sehingga  tidak perlu jumlah buku yang banyak. Maka biaya penerbitannya lebih terjangkau. Di sisi lain, biaya penerbitan yang terbilang murah membuat biaya cetak ulang di penerbit depok cukup lumayan.

Penerbit Malang cocok untuk yang berencana menjual bukunya, karena jumlah buku yang diberikan lebih banyak. Dengan biaya penerbitan 650.000 terhitung lebih hemat. Jika stok buku habis, bisa cetak ulang lagi dengan biaya cetak per buku lebih murah dibanding penerbit depok.



Perpusnas memiliki kebijakan pembatasan penerbitan nomor ISBN. Namun bersyukur, 2 penerbit rekanan tersebut tetap bisa mengeluarkan nomor ISBN walaupun sekarang ini menerbitkan buku ber-ISBN perlu waktu yang cukup lama (3-4 bulan). 

“Jika nanti ingin mengirim naskah buku ke salah satu penerbit rekanan saya tersebut, silakan kirim japri ke WA saya.” 

Apa saja kelengkapan naskah yang harus dilengkapi?

  • Cover ( judul buku dan nama penulis saja), 
  • Prakata, 
  • Daftar isi (tanpa nomor halaman), 
  • Profil penulis, 
  • Sinopsis

Semuanya digabung dalam 1 file word.

Tips: jangan menentukan deadline kapan buku harus terbit. 

Contoh buku-buku yang sudah diterbitkan oleh penerbit indie


Alhamdulillah, selesai sudah pelatihan kita malam iini. Banyak sekali ilmu yang saya dapatkan. Terima kasih kepada Om Jay, Pak Brian, Ibu Mutmainah, dan saudara-saudaraku sekalian atas share ilmunya. Semoga Allah SWT memberkahi kita semua. Aamiin yra.


Kidung Cinta 19

 Pekerjaan Rumahku

Oleh:  Venice Rahayu

https://www.istockphoto.com/id/vektor/seorang-gadis-muda-duduk-di-meja-dengan-laptop-dan-merasa-sedih-atau-depresi-gm1210146052-350458107


    Aku perempuan menjelang lima puluh tahunan yang sederhana.  Anggaplah demikian.  Jadi, pengalamanku berikut ini semata-mata muncul dari kacamataku yang sederhana.  Kali ini aku akan bercerita tentang “Sulungku”.

***

    Sulungku sejak kecil sudah memperlihatkan kecerdasannya. Sebagaimana layaknya seorang ibu yang baru memiliki seorang anak, si Sulung merupakan bahan eksperimen aku dan suami dalam mendidik anak. Setiap hari aku memperkaya pengetahuanku dengan membaca buku-buku dan artikel-artikel tentang perkembangan fisik dan psikologi anak, nutrisi yang ideal, dan cara mendidik anak yang baik. Aku mengadopsi pendapat dari berbagai pakar pendidikan anak, terutama cara mendidik anak secara Islami. Pokoknya aku belajar menjadi ibu yang ideal bagi anak-anakku.  Sampai-sampai seorang rekanku berkomentar, “Haha…, repot bener… yang baru punya anak!” Aku tersenyum saja, mencoba tidak menafsirkan buruk apa yang dikatakannya.  Aku fokus untuk mengantarkan anak-anakku menjadi anak yang shalehah, cerdas, sehat, dan selamat dalam mengarungi kehidupannya ke depan.

    Alhamdulillah, sulungku mulai menampakkan perkembangan seperti yang aku harapkan.  Usia dua setengah tahun, kosakatanya sudah banyak. Setiap hari aku berkomunikasi dengannya sebagai orang dewasa, sehingga sekecil itu si Sulung sudah bisa diajak memecahkan berbagai persoalan denganku. Aku juga melibatkannya dalam diskusi jika hendak  memutuskan sesuatu. Dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, anakku lancar mengemukakan pendapatnya. Aku sangat bersemangat untuk tidak menyia-nyiakan waktu dalam setiap tahap tumbuh kembangnya. Aku juga mengajarinya membaca dan mengaji jauh sebelum usia sekolahnya.  

    Begitulah keseharianku bersama anakku kunikmati betul sebagai anugerah Allah SWT yang tiada terkira untuk keluarga kecilku.  Aku sangat mempercayai ayat-ayat Alquran bahwa Allah SWT menghargai usaha setiap makhluk-Nya walaupun hanya sebesar biji zarrah.

    Tiba saatnya Sulungku bersekolah. Prestasinya melebihi kawan-kawannya.  Masuk sekolah dasar, dia sudah lancar mengaji dan membaca.  Dia juga tumbuh percaya diri dan periang.  Keadaan ini berlangsung terus di setiap jenjang pendidikannya, sampai….  Ya, sampai akhirnya aku mendengarkan keluhan pertamanya yang terus terang sangat mengagetkanku.

    “Ibu, aku mau les…!”  katanya murung. “Aku merasa tertinggal banyak dari kawan-kawanku.”

    “Gak usah!”  jawabku dengan penuh percaya diri. “Kamu mungkin hanya kurang fokus belajar di sekolah.  Atau…, kamu belum bisa menyesuaikan dengan gaya mengajar gurumu. Ibu yakin, sepanjang kamu mengikuti pembelajaran dengan baik di kelas, kamu tidak memerlukan pelajaran tambahan.” lanjutku mengutip perkataan ayahku dulu.

    “Aku merasa tak mampu menyejajarkan diri dengan kawan-kawanku, Bu. Ibu tidak mengerti, betapa sulitnya menerima kenyataan ketika kawan-kawan sekelasku ada saja yang meraih nilai seratus, sementara aku….Padahal aku sudah belajar sungguh-sungguh, Bu. Masalahnya….” Sulungku tercekat. Ibu mana yang tega menyaksikan pemandangan seperti ini.

    “Bagaimana bisa ya, Nak? Apanya yang salah denganmu?”

    “Mereka les, dan aku tidak, Bu.”  sahutnya cepat. Kulihat permohonan yang dalam di manik matanya.

    Aku terdiam mencoba memahami permasalahan yang ada. Durasi belajar di sekolah sudah lebih panjang, fasilitas kelas lengkap, pelatihan guru marak, media pembelajaran bertebaran, lalu mengapa masih kurang juga.  

    “Aku perlu les, Bu.”  ucapnya lebih tegas dari semula.

    “Ya, ya….”  jawabku cepat mencoba menenangkannya. “Tapi, jam berapa pulangnya kalau kamu ambil les ya, Nak?” ungkapan kebingunganku lagi-lagi tak bisa kusembunyikan.   

    “Malam.”  lanjutnya.

    “Tuh…, jangan ah.”  sahutku memutuskan. Sebagai produk perempuan tahun 1970-an, aku sangat konservatif.  Aku masih memandang anak gadis pulang malam sebagai sesuatu yang melanggar etika ketimuran dan tidak sesuai aturan agama. Tidak ada waktu untuk keluarga, dan tidak ada waktu untuk istirahat.  Juga untuk ibadahnya yang lain. Sangat tidak lazim dan menambah beban mental.  Otakku berpikir keras untuk mendapatkan solusi terbaik.

    “Ah ya…, kan ada les online!” usulku dengan bangga. Kurasa aku sudah menemukan solusinya.

    Anakku berpikir sejenak sebelum akhirnya dengan sangat ragu-ragu dia menjawab, “Aku bahkan tidak tahu aku sedang belajar bab apa di pelajaran itu….”

    Astagfirullahaladziim…, bagaimana bisa! Aku tak mengerti masalahnya ada di mana. Banyak faktor. Biarlah itu akan menjadi peer bagiku: sebagai orang tua juga sebagai guru. 

***


Bogor, 28 Juni 2022

Tantangan Menulis Om Jay Ke-19


Minggu, 26 Juni 2022

Kidung Cinta 18

 Malam itu Hujan pun Turun

Oleh:  Venice Rahayu

 

https://www.gridoto.com/read/223142783/street-manners-jangan-panik-ini-yang-harus-dilakukan-pengemudi-saat-hujan-deras-dan-angin-kencang-di-jalan-tol

    “Bapak telah mengalami pendarahan di otak.” kata dokter cantik itu dengan sangat hati-hati, saat aku baru saja tiba di rumah sakit di Bandung malam itu. “Harus segera mendapatkan tindakan operasi. Kalau tidak, maka kemungkinannya … .” selanjutnya aku sudah tak bisa lagi mendengar apa yang dokter katakan. Kepalaku tiba-tiba menjadi pusing. Namun, aku masih sadar saat harus menandatangani surat persetujuan operasi. Tekadku bulat untuk memperjuangkannya kepulihan suamiku sampai titik darah penghabisan. Semua yang bisa aku lakukan, akan aku lakukan. Yang tak bisa harus menjadi bisa.

    Menurut keterangan dokter, pendarahan di otak merupakan salah satu jenis stroke. Kondisi ini terjadi saat pembuluh arteri pada otak pecah. Hal ini menyebabkan jaringan otak iritasi dan bengkak. Darah akan menggenang dan menggumpal. Gumpalan ini menekan jaringan otak sehingga aliran darah di sekitanya menjadi tidak lancar. 

    “Tapi dari mana biayanya?” saudara laki-laki tertua suamiku menghampiriku dengan cemas. “Katanya tidak sedikit. Perawatan pasca operasi juga besar.” lanjutnya.

    “Aku ada rumah dan kendaraan. Tak perlu khawatir. Tapi aku mohon dibantu untuk saat ini. Aku belum persiapan apa-apa.” kataku setengah bingung. Kakak iparku menyanggupi dan segera mengurus segala sesuatunya. Aku terkulai lemas di kursi tunggu. Berusaha tetap tenang dan sadar. Aku terus menjaga komunikasi dengan-Nya. 

    Namun apa yang dikatakan dokter kemudian benar-benar di luar dugaan. Operasi tidak pernah terjadi. “Kesadaran Bapak sudah sangat rendah dan area pendarahan sudah meluas.”

    Kejadian yang sangat menggetarkan selanjutnya adalah saat semua alat satu per satu dilepas dari tubuhnya. Semua yang menyaksikan bertakbir. Alat terakhir dilepas di dalam ambulans. Aku pasrah. Kudoakan perjalan barunya menjadi lancar dan menyenangkan. Kudampingi tubuh kakunya dengan terus memuji nama-Nya. 

    “Engkau telah menyuruhnya pulang. Dan aku yakin, itu karena Engkau lebih mencintainya. Tetap dampingi aku ya, Allah. Jangan sekali pun Engkau jauh dariku. Agar aku tetap merasa kuat dan tenang.”  bisikku sambil memejamkan mata. Ketenangan serta-merta merangkulku. Aku yakin Engkau sedang mendekapku erat.

***

Malam itu, hujan mengiringi perjalanan kami.



Bogor, 27 Juni 2022

Tantangan Menulis Om Jay Ke-18


Kidung Cinta 17

 Lucu

Oleh:  Venice Rahayu

 

https://www.gambar.pro/2009/12/83-gambar-animasi-tertawa-lucu-hd.html


Anak-anak seringkali melontarkan pertanyaan-pertanyaan yang bisa membuat orang tua kebingungan untuk menjawabnya.  Setiap hari ada saja pertanyaan lucu yang diungkapkan dengan polos. Sederhana namun sulit. Kalaupun kita tahu, namun bagaimana cara menjelaskannya. Bahasa seperti apa yang harus dipakai. Kedalaman nalar sebatas apa yang dibutuhkan untuk membuatnya mengerti. 

Banyak orang tua yang merasa terpojokkan dengan pertanyaan-pertanyaan spontan anak-anak mereka. Tak jarang mereka mengelak dengan mengatakan misalnya, “Sudahlah, nanya-nanya terus!” atau, “Ya, nanti Ibu jelaskan, tapi sekarag bobo dulu, yuk!” 

 Aku juga pernah mengalami hal seperti ini. Anak pertamaku saat itu kira-kira berusia tiga tahun. Dia selalu menanyakan segala hal, terutama apa-apa yang dilihatmya.. 

Pernah suatu ketika aku sedang menonton film India di televisi.  Cerita sedang seru-serunya, Dalam adegan tersebut, ada tokoh yang meninggal dunia. Suasana yang mengharu biru membuatku tersedu tertahan. Malu jika sampai dilihat atau didengar orang lain. Sesegera mungkin aku menghapus air mata dengan ujung bajuku. Namun, tiba-tiba satu tepukan di pundak mengagetkanku. Anakku merangkulku dan menghibur, “Ibu, jangan menangis! Mayatnya gak dikubur, kok.. enggak engap.” Kontan, aku jadi ingin tertawa. Buyar semua konsentrasiku. “Eh, tapi dibakar juga kasian ya, Bu.. kepanasan.” Aku menahan tawa. “Jadi, enakan dikubur atau dibakar ya, Bu?” Wah. Aku ingin langsung kabur saja rasanya. Terpaksa kutinggal film yang sedang seru=serunya itu karena aku harus menjawab pertanyaan si kecil.

Kisah lain, malam itu aku pulang dari menengok kerabatku yang sakit.  Anakku ikut bersamaku. Kebetulan malam sangat indah. Bulan memancarkan cahayanya dengan terang. Anakku mendongakkan kepalanya menatap bulan sambil berkata, “Ibu, sepertinya bulan suka sama aku. Dia mengikuti ke mana kita pergi. Bulan suka anak lain juga, gak?”

Dan pertanyaan yang paling sulit menurutku, “Ibu, mengapa jarum jam berputar ke kanan, tidak ke kiri?”

Hayoooo, ada yang tahu?



Bogor, 26 Juni 2022

Tantangan Menulis Om Jay Ke-17


Sabtu, 25 Juni 2022

Pelatihan Belajar Menulis Ke-17

 RESUME

PELATIHAN BELAJAR MENULIS PB PGRI

Pertemuan Ke-17

Jumat, 24 Juni 2022


Mengenal Penerbit Indie

Oleh: Mukminin, S.Pd., M.Pd.

Pertemuan ke-17 ini dengan narasumber Pak Mukmini dan moderator Bu Lely. Cak Inin adalah nama panggilannya. Beliau lahir 57 tahun yang lalu di Jombang Jawa Timur. Menjadi guru SMP I Kedungping Lamongan Jatim adalah pekerjaan tetapnya, dan  ber macam-macam pekerjaan lain yang  berada di pundaknya.

Dalam dunia literasi, sebagai lulusan S2 dari  Jurusan  Pendidikan  Bahasa dan Sastra Indonesia, tentu tak diragukan lagi kemampuannya. Apalagi sebagai  seorang Direktur Penerbit Buku  Kamila Press Lamongan, tentu semakin menambah kekuatan untuk  menjulangkan kiprahnya di dunia literasi.

Pak Mukminin merupakan peseta pelatihan menulis PGRI asuhan Om Jay gelombang 8. Alumni gel. 8 ternyata melahirkan banyak guru hebat menjadi penulis yang produktif dan menjadi Nara Sumber di pelatihan Belajar Menulis di PGRI.

Sebelum masuk ke materi, Pak Mukminin memberikan tantangan dengan sebuah pertanyaa. Tiga orang yang menjawab dengan benar, akan sy beri  hadiah buku  1 buku terbarunya BEST EDITION  LARON ( Puisi genre baru 2.0)  dg Kata Pengantar Dr. Endang Kasupardi Penggagas Puisi 2.0.

Pertanyaan

Apa alasan seseorang menulis dan menerbitkan buku? Sebutkan 4 hal yg penting saja. Waktu 1 menit.

Jawaban Yandri Novita Sari:

  • Memperluas daya ingat dan mampu mengasah keterampilan di bidang menulis
  • Sebagai hobi yang bermanfaat berupa menyalurkan ide dan gagasan dengan karya tulis.
  • Ada kebanggan dan kepuasaan tersendiri karna karya tulis kita di buku kan.
  • Dapat menyebarkan kebaikan berupa ilmu melalui buku kepada orang lain dan tentu nya menyebarkan kebermanfaatan kepada khalayak banyak
  • Sebagai self healing dan bisa merekam berbagai kegiatan melalui tulisan dalam bentuk cetak.


MATERI

Pada zaman melinial ini semua org bisa menulis dan menerbitkan buku. Baik sebagai pelajar, mahasiswa, pegawai, guru, dosen, maupun wiraswasta. Menulis dan menerbitkan buku itu mudah, tidak serumit yg kita bayangkan. Apalagi sbg seorang guru pasti bisa menulis baik fiksi maupun karya ilmiah. Guru memiliki byk kisah dan pengalaman inspiratif tersebut perlu kita tulis dan terbitkan buku  menjadi yg bermanfaat bg orang lain/ pembaca.

Uintuk bisa terlatih menulis memang butuh ketekunan dan perjuangan. Selain itu, perlu juga tekad dan motivasi tinggi agar tidak goyah saat menjalani proses menulis.

Berbicara motivasi, ada banyak kata-kata agar kamu terus semangat menulis. Melalui kata-kata mutiara tentang menulis bisa menjadi motivasi agar sukses dalam berkarya.

Kata-kata Mutiara smg motivasi diri:

"Semua orang akan mati kecuali karyanya, maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat kelak". 

- Ali bin Abi Thalib

"Kalau kamu bukan anak raja dan engkau bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis". 

- Imam Al-Ghazali

Untuk mewujudkan itu  memang butuh ketekunan,  perjuangan dan juga tekad serta  motivasi tinggi agar tidak goyah saat menjalani proses menulis.


Tahapan Cara Menulis dan Menerbitkan Buku yang Tepat

Seorang yang ingin  bisa menulis dan menerbitkan buku, maka perlu memahami tahapan menerbitkan buku. Ada 5 tahapan yg harus dilalui: 

Prawriting

  • Tahap awal penulis mencari ide apa yang akan ditulis dengan peka terhadap sekitar ( Pay attention).
  • Penulis harus kreatif menangkap fenomena yang terjadi di sekitar untuk menjadi tulisan.
  • Penulis banyak membaca buku.

Drafting

Penulis mulai menulis naskah buku sesuai  yang dengan apa yang disukai ( pasion). Boleh menulis artikel, cerpen, puisi, novel dan sebagainya dg penuk kreatif merangkai kata, menggunakan majas, dan berekpresi untuk menarik pembaca.

Revisi

Setelah naskah selesai maka kita lakukan revisi naskah. Merevisi tulisan mana yang baik dicantumkan, naskah mana yang perlu dibuang,   naskah mana yg perlu ditambahkan. 

Editting/ Swasunting

Setelah naskah kita revisi maka masuk tahapan editting. Penulis melakukan pengeditan. Hanya memperbaiki berbagai kesalahan tanda baca, kesalahan pada kalimat. Tahap ini boleh dikatakan sebagai "Swasunting" yaitu menyunting tulisan sendiri sebelum masuk penerbit, kan malu kalau banyak kesalahan. Maka penulis dituntut untuk memiliki kemampuan bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai EBBI. 

Publikasi  

Jika tulisan Anda yang berupa naskah buku sudah yakin maka Anda memasuki tahap publikasi atau penerbitan  buku.


Apakah Anda sudah mempunyai pandangan penerbit yang akan menerbitkan buku Anda? 

Jawabnya adalah penerbit Independen ( penerbit Indie) yang banyak disuka.
 

Melayani cetak buku, dengan jasa ISBN,  editing,  lay out, dan  design cover buku  dengan harga terjangkau. 

Di dalam grup ini ada beberapa peberbit indie:

  •  Oase
  •  Gemala
  •  YPTD dan 
  •  Kamlia Press Lamongan.


Ayo Melek Penerbit Buku 

Penerbit buku ada macam. Pertama Penerbit Mayor dan kedua Penerbit Indhie. Apa perbedaanya? Mari kita ikuti uraian berikut ini  : 

1.  Jumlah Cetakan di penerbit mayor. 

  • Penerbit mayor:  mencetak bukunya secara masal. Biasanya cetakan pertama sekitar 3000 eksemplar atau minimal 1000 eksemplar untuk dijual di toko-toko buku.
  • Penerbit indie:  hanya mencetak buku apabila ada yang memesan atau cetak berkala yang dikenal dengan POD ( Print on Demand) yang umumnya didistribusikan melalui media online Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, WA grup dll.

2.  Pemilihan Naskah yang Diterbitkan

  • Penerbit mayor:  Naskah harus melewati beberapa tahap prosedur sebelum menerbitkan sebuah naskah. Tentu saja, menyambung dari poin yang pertama, penerbit mayor mencetak bukunya secara masal 1000 - 3000 eksemplar. Mereka ekstra hati-hati dalam memilih naskah yang akan mereka terbitkan dan tidak akan berani mengambil resiko untuk menerbitkan setiap naskah yang mereka terima. Penerbit mayor memiliki syarat yang semakin ketat, harus mengikuti selera pasar, dan tingginya tingkat penolakan.
  • Penerbit indie:  Tidak menolak naskah. Selama naskah tersebut sebuah karya yang layak diterbitkan; tidak melanggar undang-undang hak cipta karya sendiri, tidak plagiat, serta tidak menyinggung unsur SARA dan pornografi, naskah tersebut pasti kami terbitkan. Kami adalah alternatif baru bagi para penulis untuk membukukan tulisannya.

3.  Profesionalitas

  • Penerbit mayor:  Penerbit mayor tentu saja profesional dengan banyaknya dukungan SDM di perusahaan besar mereka.
  • Penerbit indie:  kami pun profesional, tapi sering disalahartikan. Banyak sekali anggapan menerbitkan buku di penerbit indie asal-asalan, asal cetak-jadi-jual. Sebagai penulis, harus jeli memilih siapa yang akan jadi penerbit Bapak Ibu dan Saudara-saudara. Jangan tergoda dengan paket penerbitan murah, tapi kualitas masih belum jelas. Mutu dan manajemen pemasaran buku bisa menjadi ukuran penilaian awal sebuah penerbitan. Kadang murah Cover kurang bagus, kertas dalam coklat kasar bukan bookpaper ( kertas coklat halus). Kami jaga mutu Cover bagus cerah mengkilat isi buku kertas cokal halus awet ( bookpapar).

4.  Waktu Penerbitan

  • Penerbit mayor: Pada umumnya sebuah naskah diterima atau tidaknya akan dikonfirmasi dalam tempo 1-3 bulan. Jika naskah diterima, ada giliran atau waktu terbit yang bisa cepat, tapi ada juga yang sampai bertahun-tahun. Karena penerbit mayor adalah sebuah penerbit besar, banyak sekali alur kerja yang harus mereka lalui. Bersyukur kalau buku bisa cepat didistribusikan di semua toko buku. Namun, jika dalam waktu yang ditentukan penjualan buku tidak sesuai target, maka buku akan dilepas oleh distributor dan ditarik kembali oleh penerbit.
  • Penerbit indie: Tentu berbeda kami akan segera memproses naskah yang kami terima dengan cepat. Dalam hitungan minggu bukumu sudah bisa terbit. Karena memang, kami tidak fokus pada selera pasar yang banyak menuntut ini dan itu. Kami menerbitkan karya yang penulisnya yakin karya tersebut adalah karya terbaiknya dan layak diterbitkan sehingga kami tidak memiliki pertimbangan rumit dalam menerbitkan buku.

5.  Royalti

  • Penerbit mayor:  Kebanyakan penerbit mayor mematok royalti penulis maksimal 10% dari total penjualan. Biasanya dikirim kepada penulis setelah mencapai angka tertentu atau setelah 3-6 bulan penjualan buku.
  • Penerbit indie: Umumnya 15-20%  dari harga buku. Dipasarkan dan dijual penulis lewat fb, Instagram, wa grup, Twitter, status, dll

6.  Biaya penerbitan

  • Penerbit mayor: Biaya penerbitan gratis. Itulah sebabnya mereka tidak bisa langsung menerbitkan buku begitu saja sekalipun buku tersebut dinilai bagus oleh mereka. Seperti yang sudah disebut di atas, penerbit mayor memiliki pertimbangan dan tuntutan yang banyak untuk menerbitkan sebuah buku karena jika buku tersebut tidak laku terjual, kerugian hanya ada di pihak penerbit. 
  • Penerbit indie:  Berbayar sesuai dg aturan masing-masing penerbit. Antara penerbit satu dengan yang  lain berbeda. Karena pelayanan dan mutu buku yg diterbitkan tidak sama.

 

Penerbitan KAMILA PRESS LAMONGAN 

Melayani cetak buku, dengan jasa ISBN,  editing,  lay out, dan  design cover buku  dengan harga terjangkau. 

Syarat-syarat penerbitan di KAMILA PRESS LAMONGAN

1.  Kirimkan naskah lengkap mulai judul, kata pengantar, daftar isi, naskah lengkap sesuai urutan daftar isi, daftar pustaka, biodata penulis dg fotonya dan Sinopsis ( ditempatkan di cover belakang). Kalau ada Endors dari pakar ( orang ahli).

2.  Ketik  A5 ukurannya 14,8 x 21 cm, spasi 1,15 ukuran fon 11 dan margin kanan 2 cm, kiri 2 cm, atas 2 cm dan bawah 2 cm. Gunakan huruf Arial, calibri atau  Cambria dan masukkan dalam 1 file kirim ke WA sy atau email gusmukminin@gmail.com

3.  Untuk judul dan Cover. 

  • Untuk judul kalau kurang pas saya membantu mengusulakan kepada Bapak Ibu judul yang menarik. 
  • Cover buku boleh  sudah Bapak ibu buat kami tinggal poles biar cantik dan menarik dengan kesepakan Bpk ibu. Cover minta kami buatkan. Siap. Bapak ibu silakan kirim  judul, nama penulis lengkap dengan  gelar, kata pengantar dari siapa. Minta warna apa, boleh ada ada foto penulis atau gambar  lain, 
  • Suka-suka. Contoh: Fasilitas di Penerbit KAMILA PRESS LAMONGAN, selain mendapat fasilitas buatkan cover buku, layout, edit dan ISBN penulis juga dapat PO ( Pre Order ) promo buku dengana harganya serta dapat sertifikat dari penerbit yang kerja sama dengan  pencetakan.

Fasilitas

 Dibuatkan cover buku, sertifikat Penulis buku, PO buku

CV Kamlia Press Lamongan. Harga Penerbitan buku di Kamila Press Lamongan ( harga sewaktu-waktu bisa berubah).

Biaya Cetak buku  A5, kertas Bookpapar (coklat halus) atau HVS putih  (termasuk biaya ISBN, Layuot, edit, cover buku, PO buku, sertifikat).

A. 60 halaman

  • Cetak 5 buku/ eksp. =  566.000
  • Cetak 10 buku/ eksp. =  632.000, 
  • plus ongkir

B.  70 hlm 

  • Cetak 5 buku = 570.000
  • Cetak 10 buku = 650.000,
  • Plus Ongkir

C.  85 hlm  

  •  Cetak 5 buku = 580.000
  •  Cetak 10 buku = 660.000

D.  90 hlm

  • Cetak 5 buku = 600.000
  • Cetak 10 Buku = 715.000

E.  100 hlm 

  • Cetak 5 buku = 635.000
  • Cetak 10.Buku = 725.000

F.  125 hlm 

  • Cetak 5 buku = 650.000
  • Cetak 10 buku = 751.000

G. 150 hlm

  • Cetak 5 buku = 665.000
  • Cetak 10 buku = 800.000

H.  200 hlm

  • 5 buku = 695.000
  • 10 buku = 841.000

I.  250 hlm

  • Cetak 5 buku = 725.000
  • Cetak 10 buku = 900.000

J. 300 hlm

  • Cetak 5 buku = 753.000
  • Cetak 10 buku = 957.000

H.  350 hlm

  • Cetak 5 buku = 780.000
  • Cetak 10 buku = 1.014.000

I.  400 hlm

  • Cetak 5 buku = 805.000
  • Cetak 10 buku = 1.070.00

J.  450 hlm.

  • Cetak 5 buku = 830.000
  • Cetak 10 buku = 1.120.000

K.  500 hlm

  • Cetak 5 = 855.000
  • Cetak 10 = 1.170.000

Setelah cetak 10 buku dengan jumlah halaman dan harga tersebut, maka lebihnya dihitung harga cetak ulang :

  • Cetak buku 60 hlm harga @ 20.000
  • Cetak buku 70-75  hlm harga  @21.000
  • Cetak buku 100 hlm. Harga @ 23.500
  • Cetak buku 140 hlm harga @ 27.000
  • Cetak buku 150 hlm @ 30.000
  • Cetak buku   250 hlm. Harga @ 40.000
  • Cetak buku  300 hlm. Harga @  45.000
  • Cetak 320 hlm. Harga @ 47.000
  • Cetak 340 hlm. Harga @ 49.000
  • Cetak 360 hlm. Harga  @ 51.000
  • Cetak 380 hlm. Harga  @ 51.000
  • Cetak 400 hlm. Harga @  55.000
  • Cetak 420 hlm. Harga @  57.000
  • Cetak 440 hlm. Harga @  59.000
  • Cetak 480 hlm. Harga @  63.000
  • Cetak 500 hlm. Harga @ 65.000

Contoh perhitungan biaya Cetak buku

Jika cetak buku A5 jmh hal 85. Cetak 20.buku, maka rinciannya 

  1. Cetak 10 buku harga atas 660.000
  2. Yang 10 buku dihitung harga cetak ulang x @ 22.000 = 220.000
  3. Ongkir 2 kg

 

Dua buku antologi Pak Mukminin dengan pegiat literasi Indonesia akan terbit

Alhamdulillah, selesai sudah pelatihan kita malam iini. Banyak sekali ilmu yang saya dapatkan. Terima kasih kepada Om Jay, Pak Mukminin, Ibu Lely, dan saudara-saudaraku sekalian atas pengetahuan tentang penerbit yang sangat berguna ini. Semoga Allah SWT memberkahi kita semua. Aamiin yra.


Kidung Cinta 16

 Bogor Berpantun

Oleh:  Venice Rahayu


https://robbynovricanus.wordpress.com/tag/tugu-kujang/


PANTUN 1

Ke Pasar Anyar membeli sayur

Sayurnya segar murah harganya

Pertama-tama saya bersyukur

Atas rahmat dan karunia-Nya


PANTUN 2

Asinan Bogor sungguh termashur

Rasanya tak terlukiskan kata-kata

Saya pribadi sangat bersyukur

Pelatihan Om Jay persatukan kita


PANTUN 3

Kota Bogor Kota Wisata

Sudilah mampir ke Kebun Raya

Inilah saatnya untuk kita

Menggali ilmu ciptakan karya


PANTUN 4

Tugu Kujang di masa lalu

Berlatarbelakang Gunung Salak

Saat corona sudah berlalu

Semoga kita makinlah kompak



Bogor, 25 Juni 2022

Tantangan Menulis Om Jay Ke-16


Jumat, 24 Juni 2022

Kidung Cinta 15

 Superbrain Yoga

Oleh:  Venice Rahayu

Pembagian rapor yang awalnya dijadwalkan hari ini, Jumat 24 Juni 2022, terpaksa diundur ke hari Sabtu besok hari. Ternyata jadwalnya bentrok dengan SMA Negeri 1 Bogor yang letaknya bersebelahan dengan SMP Negeri 1 Bogor. Dikhawatirkan akan terjadi penumpukan kendaraan jika memilih hari yang sama. Apalagi PPDB SMP maupun SMA masih berlangsung.

Namun beberapa orang tua sudah terlanjur mengajukan izin dari kantornya. Dan hari Sabtu biasanya digunakan untuk family time: menghadiri resepsi, bersilaturohim ke saudara yang jauh, wisata bersama keluarga ke luar kota, bahkan ada yang punya jadwal terapi. Karena memang rapor sudah selesai, maka kupersilakan.

Di antara mereka yang datang, ada ayahnya Arya. Seperti biasa, aku melaporkan hasil belajar Arya selama semester genap ini. Tentang kemajuan dan kekurangannya. Ayahnya bercerita juga tentang kendala-kendala yang anaknya hadapi selama melaksanakan pembelajaran daring. Sampai pada akhirnya.

“Ini ada buku buat Bu Veni.” Sesaat diraihnya tasnya dan dikeluarkannya sebuah buku putih berjudulkan “Superbrain Yoga”. 

Aku antusias menerimanya. “Supaya tidak pikun.” demikian selorohnya. Ayah Arya seorang dokter spesialis syaraf. Mungkin karena itu pula bukunya tentang kesehatan.

Kusobek dengan hati-hati plastik pembungkusnya. Kubolak-balik isinya. Kertasnya sangat bagus, tebal dan licin dengan tulisan yang sangat jelas. Juga dilengkapi gambar-gambar. 

“Jika berminat ikut trainingnya, Bu veni bisa datang hari Sabtu malam. Khusus untuk Ibu, bebas biaya.” 

“Wah..wah.. terimakasih. Tawaran yang sangat ingin saya hadiri. Namun, kegiatannya malam. Sepertinya aku tidak bisa ikut. Mohon maaf. Mungkin aku mulai dengan membaca bukunya terlebih dahulu.” 

Ayah Arya mengangguk-angguk. “Tidak apa-apa, Bu., Mungkin bisa lain waktu. Semoga ke depan bisa diupayakan siang atau sore.” 

Sesampai di rumah, setelah mandi dan dirasa bisa bersantai sesaat sebelum shalat maghrib, aku mulai membuka-buka halamannya. Meneliti daftar isinya. Lama tidak membaca buku ilmiah membuatku agak lambat untuk memahami isinya.

Choa Kok Sui memberi kesimpulan dalam bukunya ini, bahwa dari hasil penelitian, ada hubungan positif dan perkembangan yang bermakna dalam akademik dan tingkah laku di sekolah menengah untuk remaja dengan menggunakan Superbrain Yoga. Keren. Saat anak-anak liburan kenaikan kelas, aku mengagendakan untuk membacanya sampai tuntas.

Terima kasih telah berbagi ilmu. 


Bogor, 24Juni 2022

Tantangan Menulis Om Jay Ke-15


Kamis, 23 Juni 2022

Kidung Cinta 14

 Maaf, Aku Sedang Sibuk

Oleh:  Venice Rahayu

 

https://kumparan.com/hipontianak/tips-tampil-cantik-buat-kamu-si-super-sibuk-1551681262443015937


“Tuhan, maaf, kami orang-orang sibuk. Kami memang takut neraka, tetapi kami kesulitan mencari waktu untuk mengerjakan amalan yang dapat menjauhkan kami dari neraka-Mu. Kami memang berharap surga, tapi kami hampir tak ada waktu untuk mencari bekal menuju surga-Mu.” 

(Ahmad Rifa’i Rif’an)


Ah, aku merasa menjadi orang paling sibuk akhir-akhir ini. Pekerjaan di sekolah, pekerjaan di rumah, seakan tak menyisakan sedikit waktu untukku untuk beristirahat barang sejenak. Rasa letih yang memuncak membuatku berkali-kali memohon kebijakan-Mu atas kelalaianku. Aku malu di hadapan-Mu. Namun bagaimana pun aku, Engkau tetap menjagaku menjalani hari-hari dengan penuh kelembutan. Kerap aku dimanjakan dengan banyak keberuntungan dan kebahagiaan. 

Ya Rabbi, bagaimana aku tak perih mengingat kebaikan-Mu yang tak pernah luntur. Kemarin Engkau membuatku tersedu dengan sangat dalam. Engkau mengerti benar apa yang membuatku bahagia. Anak bungsuku diterima di SMA yang dicita-citakannya. Anak sulungku diterima bekerja di perusahaan yang sangat diidamkannya. Anakku yang tengah mendapatkan bea siswa dari universitas tempatnya menuntut ilmu. Aku tersuruk di pangkuan-Mu. Berkali-kali aku memohon maaf atas sikapku selama ini. Detik berikutnya aku sudah bercerita tentang kisah hidupku yang berliku. Berceloteh tentang perasaanku yang sedang berbunga saat ini. Kemudian aku terlelap dalam pelukan-Mu. Alhamdulillah, segala puji bagi Engkau.

Kekasihku, ketika aku bangun esok hari, aku tak mau jauh dari samping-Mu. Berjalan menghabiskan waktu kembali dengan kesibukan. Kekasihku, jadikanlah kesibukanku adalah ibadahku. Jangan jadikan kesibukanku menjauhkan aku dari-Mu. Jika aku khilaf, tegurlah aku segera, Kekasihku. Jangan biarkan aku membuat-Mu murka. Karena aku takkan pernah sanggup jauh dari-Mu.

***


Bogor, 23 Juni 2022

Tantangan Menulis Om Jay Ke-14


Rabu, 22 Juni 2022

Tantangan Belajar Menulis Ke-16

 RESUME

PELATIHAN BELAJAR MENULIS PB PGRI

Pertemuan Ke-16

Rabu, 22 Juni 2022


Anatomi Buku

Oleh: Theresia Sri Rahayu, S.Pd. SD

Malam ini pastinya akan menjadi malam yang Luar biasa karna  kita akan berkenalan  dengan satu materi yang amat penting bagi dunia Literasi.

Apa sih gerangan materi malam ini? “Anatomi  buku”. Anatomi yang kita fahami, itu  susunan atau bagian-bagian tubuh. Karena yang kita bahas adalah buku, maka yang akan dipaparkan secara gamblang oleh narasumber  kita kali ini yaitu tentang bagian-bagian tubuh buku.

Sebelumnya, perkenalkan narasumber kita kali ini adalah Theresia Sri Rahayu, biasa dipanggil dengan sebutan akrab cikgu Tere alumni BM angkatan 4 satu angkatan dengan pak Brian. Adapun moderator kita adalah Bu Arofiah Afifi biasa dipanggil atau lebih dikenal dengan Ovi. Bu Ovi adalah alumni BM gelombang 24 satu gelombng dengan  ibu Master formula 1 yaitu ibu Mutmainnah selaku ketua kelas.

Kita mulai pembahasan materinya.

Pengertian Anatomi Buku 

Bambang Trim dalam bukunya Taktis Menyunting Buku (2009: 68) mengatakan, “Seperti halnya bagian tubuh makhluk hidup, naskah buku juga memiliki anatomi yang membuatnya layak disebut naskah buku.

Jika buku diibaratkan sebuah burger, maka harus dipastikan bagian per bagiannya disusun sedemikian rupa dengan komposisi yang seimbang agar tampilannya menarik dan rasanya ciamikkah buku.”

Anatomi Buku 

Sebuah buku umumnya terdiri atas: 

  1. sampul, 
  2. bagian awal (preliminaries), 
  3. bagian isi (text matter), 
  4. bagian akhir (postliminaries) 

1.  SAMPUL 

Sampul buku memiliki tiga bagian, yaitu sampul depan, punggung buku, dan sampul belakang.


SAMPUL BUKU SAMPUL DEPAN. Unsur-unsur yang dicantumkan pada sampul depan buku terdiri atas: 

  • judul utama,
  • subjudul (jika ada), 
  • nama penulis, 
  • pengarang (Jika lebih dari tiga orang ditulis nama penulis pertama diikuti dkk) 
  • editor atau penerjemah, 
  • logo penerbit. 

SAMPUL BELAKANG Unsur-unsur yangdicantumkan pada sampul belakang sebuah buku terdiri atas: 

  • Blurb, testimoni/endorsement,
  • ISBN, 
  • nama dan alamat penerbit 

PUNGGUNG BUKU. Unsur-unsur yangdicantumkan pada punggungbuku terdiri atas: 

  • logo, 
  • judul, 
  • subjudul, 
  • penulis, 
  • pengarang, 
  • editor atau penerjemah.

Teks di punggung buku diberikan jika punggung mencapai tebal minimal 7 mm atau mempunyai ketebalan 140 hlm. (HVS80gr) dengan menggunakan ukuran huruf arial 7 pt.


2. BAGIAN AWAL (Preliminaries), merupakan sejumlah halaman berisi teks, yang dapat dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu:

  • Halaman prancis (judul utama saja) hlm. i* )
  • Halaman undang-undang hak cipta hlm. ii* ) 
  • Halaman judul utama (judul, subjudul, penulis, editor) hlm. iii*) 
  • Halaman Katalog dalam terbitan (KDT) (hlm. iv*) 
  • Persembahan (jika ada) hlm. v* ) Daft ar Isi (hlm. vii*) 
  • Daft ar Gambar (minimal 10 Gambar) 
  • Daft ar Tabel (minimal 10 Tabel) 
  • Pengantar Penerbit (editorial note) (hlm. vii*) 
  • Kata pengantar (hlm. ix) Prakata (preface)

HALAMAN PRANCIS. Halaman ini hanya berisi judul buku TANPA disertai keterangan lainnya, seperti subjudul buku, nama penulis, dan logo serta nama penerbit. Ditulis dengan rata tengah. 

HALAMAN UNDANG-UNDANG HAK CIPTA, memuat kutipan UndangUndang No. 19 Tahun 2012 tentang Hak Cipta 

HALAMAN JUDUL UTAMA, adalah sebuah halaman buku yang memuat nama penulis, judul buku, subjudul buku (jika ada), jilid buku (jika ada), dan logo serta nama penerbit. 

KATALOG DALAM TERBITAN (KDT) memuat unsur-unsur pemegang hak cipta kepemilikan buku yang meliputi identitas buku, mencakup judul, nama penulis, nama editor (jika ada), jumlah halaman, tahun terbit, penerbit, ISBN, klasifikasi buku, sumber bahan sampul, dan pengelola terbitan 

PERSEMBAHAN, ditulis dengan ringkas. Dapat berisi kutipan sajak/katakata mutiara/semboyan. Tidak leboh dari 5 baris. 

DAFTAR ISI, untuk melihat dan mengetahui isi bab dan letaknya dalam buku. Sebaiknya dibuat otomatis.

KATA PENGANTAR, Kata pengantar merupakan apresiasi karya yang ditulis oleh tokoh atau orang luar (bukan penulis buku) yang dianggap relevan, misalnya pejabat atau pakar/tokoh 

PRAKATA, berisi deskripsi dari penulis/pengarang/editor mengenai karyanya, mulai dari latar belakang menulis karya, kaidah penulisan, dan penghargaan/ucapan terima kasih .


3. BAGIAN ISI (Text Matter) 

Bahan isi terletak di antara bahan awal dan bahan akhir. Bahan isi merupakan inti dari sebuah buku. terdiri atas:

PENDAHULUAN, untuk mengantar pembaca agar dapat memahami isi buku. 

BAB DAN SUBBAB, dikembangkan dengan panduan 5 W + 1 H 

TABEL DAN ILUSTRASI, gunakan ilustrasi yang relevan dan mendukung isi bab / sub bab. Carilah ilustrasi yang tidak mengandung hak cipta. Website penyedia ilustrasi gratis dan tidak mengandung hak cipta, di antaranya : pexels, freepik, pixabay, dll 

SITIRAN/KUTIPAN. Terdapat dua cara pengutipan pada teks, harus dipilih salah satu dan digunakan secara konsisten, yaitu catatan perut (pengacuan ber- kurung) dan penomoran (footnote dan endnote). Penutup, berisi intisari dan kesimpulan buku. 

BAHAN ISI (Text Matter) Bahan isi terletak di antara bahan awal dan bahan akhir. Bahan isi merupakan inti dari sebuah buku. terdiri atas: Contoh catatan perut: (Wibowo, 2007: 31) Contoh footnote :

PENUTUP, berisi intisari dan kesimpulan buku.


4. BAHAN AKHIR (Postliminaries): 

Meliputi unsur-unsur yang secara berurutan terdiri atas lampiran, glosarium, catatan akhir/endnote, daftar pustaka, dan indeks.

GLOSARIUM. Memuat daft ar kata penting yang terdapat dalam isi buku dan diikuti penjelasannya. Bahan Akhir (Postliminaries): meliputi unsur-unsur yang secara berurutan terdiri atas lampiran, glosarium, catatan akhir/endnote, daftar pustaka, dan indeks Contoh Glosarium

 

Penulisan Daftar Pustaka

Contoh penulisan Daftar Pustaka:

  • Buku: Badudu, J.S. 1993. Inilah Bahasa Indonesia yang Benar I. Jakarta : PT Gramedia.
  • Buku Terbitan Berseri : Lukmana, Iwa. 2005. Sundanese Speech Levels. Seri Sundalana, 04 Islam dalam Kesenian Sunda: 115-148. Bandung: Kiblat. Buku yang terdiri dari 2 -3 penulis : Hers, Norman dan Garrison, Ervan G. 1998. Geological Methods for Archeology. Oxford: Oxford University Press. 
  • Buku yang ditulis atas nama lembaga: UNESCO-IBE. 2000. Globalization and Living Together: The Challenges for Educational Content in Asia. New Delhi: UNESCO – Central Board of Secondary Education, India. 
  • Jurnal : nstansi. Sudarti. 2009. Masa Klasik Tarumanegara di Wilayah Pandeglang Provinsi Banten. Laporan Hasil Penelitian Arkeologi. Bandung: Balai Arkeologi Bandung.
  • Internet : Hunter, K. (1988). Heritage Education in the Social Studies. (http://www.ed.gov/databases/ERICDigest /Index/ED30036, diakses 9 Januari 2002). 
  • Indeks, Buku ilm Indeks merupakan tanggung jawab penulis karena penulis yang lebih mengetahui tajuk indeks yang berkaitan dengan isi buku. Subtajuk indeks yang menjadi indeks sebaiknya disajikan menu- rut urutan abjad dan tidak menurut urutan kata. Penunjuk tajuk indeks menggunakan nomor halaman. Indeks hanya dapat disusun setelah naskah final layout dan koreksi (proof final).


Manfaat Mengetahui Anatomi Buku 

Sebagai seorang penulis buku, dengan mengetahui anatomi buku, maka kita dapat mengetahui bagian mana dari buku yang harus kita tulis dan bagaimana cara menulisnya.

Buku yang baik dan menarik adalah buku yang memberi kesan kepada setiap pembaca. Kesan inilah yang juga harus dipahami oleh penulisnya. Jika burger ini enak, maka pasti orang lain akan tertarik membelinya lagi bahkan merekomendasikannya. Demikian juga nasib sebuah buku


KESIMPULAN 

Menjadi seorang penulis buku merupakan sebuah proses tanpa henti. Dibutuhkan niat dan usaha serta doa terbaik untuk mewujudkannya. Mengenal dan memahami anatomi sebuah buku akan membawa seorang penulis menjadi lebih dekat dengan bahan bukunya. Oleh karena itu, milikilah kemampuan untuk membedah bagian per bagian dari sebuah buku, niscaya kita akan menjadi seorang penulis buku yang handal


Alhamdulillah, selesai sudah pelatihan kita malam iini. Banyak sekali ilmu yang saya dapatkan. Terima kasih kepada Om Jay, Pak Roma, Mr. Bams, dan saudara-saudaraku sekalian atas pengabdiannya kepada kami pembelajar menulis. Semoga Allah SWT memberkahi kita semua. Aamiin yra.


Kidung Cinta 31

 Cinta Kedua Oleh:  Venice Rahayu https://www.cnbcindonesia.com/tech/20220216092135-37-315720/kacau-penduduk-20-negara-ini-kecanduan-smartph...