Hati-Hati di Jalan
Oleh: Venice Rahayu
https://www.laduni.id/post/read/62800/hati-hati-di-jalan-tetap-allah-allah-di-hati
Sambil mengisi erapor, kupasang spotify. Serangkaian lagu manis menemaniku. Lumayan, bisa menahan rasa kantuk yang tak bisa diajak kompromi. Sementara namanya pekerjaan, jika ditunda maka berikutnya akan gagap lagi. Perlu waktu lagi untuk menautkan pikiran dengan yang sebelumnya. Kuputuskan untuk tetap laju.
Waktu sudah menunjukkan pukul dua belas malam. Untuk ukuran orang sepertiku, ini adalah perjuangan. Biasanya selepas shalat Isya, aku sudah rebahan. Mempersiapkan bisa bangun lebih awal pula.
Kini, seluruh otot punggungku sudah mulai mengejang. Sakit rasanya. Maka, terpaksa harus kuakhiri. Kuluruskan punggungku di kasur setelah sebelumnya mengambil air wudhu. Namun, sepertinya ada yang kulupakan. Laptopku masih menyala. Waduh, usia tak bisa berbohong!
Perjalanan membawamu
Bertemu denganku
Kubertemu kamu
Sepertimu yang kucari
Konon aku juga seperti yang kau cari
Kukira kita asam dan garam
Dan kita bertemu di belanga
Kisah yang ternyata tak seindah itu...
Kukira kita akan bersama
Begitu banyak yang sama
Latarmu dan latarku
Kukira takkan ada kendala
Kukira inikan mudah
Kau aku jadi kita
Kasih sayangmu membekas
Redam kini sudah pijar istimewa
Entah apa maksud dunia
Tentang ujung cerita
Kita tak bersama
Semoga rindu ini menghilang
Konon katanya waktu sembuhkan
Akan adakah lagi yang sepertimu
Kukira kita akan bersama
Begitu banyak yang sama
Latarmu dan latarku
Kukira takkan ada kendala
Kukira inikan mudah
Kau aku jadi kita
Kau melanjutkan perjalananmu
Ku melanjutkan perjalananku
Hati-hati di jalan
Kuurugkan untuk mematikannya. Aku tertarik menikmati liriknya baris per baris. Senandung kidung lembut milik “TULUS” mengalir syahdu.
“Hati-hati di jalan”. Begitu akhir lirik lagu ini. Membuatku tiba-tiba penasaran. Kuputar kembali. Kuhayati isinya. Ternyata judulnya ya, itu, Hati-Hati di Jalan.
Entah karena ada persamaan nasib dalam lagu itu, entah karena maknanya yang unik, membuatku meresapinya.
Dilihat dari sudut pandang si pemberi ucapan, ungkapan ‘hati-hati di jalan’ ini dimaksudkan agar si penerima ucapan selalu waspada setiap saat, karena banyak kejadian buruk yang bisa menimpa si penerima ucapan. Kata hati-hati di jalan ternyata tidak hanya jargon semata, ini merupakan doa karena tidak semua orang tahu apa yang akan terjadi di perjalanan.
Dalam hal ini DR. KH. M. Luqman Hakim, pakar Tasyawuf sekaligus Pengasuh Pondok Pesantren Raudhatul Muhibbin Caringin, Bogor, Jawa Barat ini mengajarkan kepada kita semua, setiap kita ingin menitipkan kata hati-hati di jalan ditambahi dengan kata tetap Allah, Allah di hati .
Hati kita selalu mengingat Allah dan Allah saja tidak ada yang lainnya, setiap saat baik akan bepergian atau aktivitas lainnya, karena itu seorang hamba senantiasa bersama Allah kapan dan di mana pun dia berada
Dikutip dari akun Twiiter resmi @DR.KHM.Luqman Hakim dalam cuitannya mengatakan:
"Jika Anda pesan pada sahabat, saudara, anak atau orang terdekat, biasanya begini, "Hati-hati ya, di jalan...." Sekarang ditambah, "Hati-hati ya di jalan...Tetap Allah, Allah ya di hati.."
TAMAT
Bogor, 20 Juni 2022
Tantangan Menulis Om Jay Ke-11
Hmmm... Hati-hati dijalan... Saling memberi suport sambil menata hati menerima takdir. Keren bu Veeen... Lanjutkaan💪💪
BalasHapusMakasih Burin sudah berkunjung.. nantikan cerita berikutnya ya.. jangan bosan🤗😍
BalasHapusJadi inget lagu lain, berangkatlah sayang hati hatindi jalan
BalasHapusBanyak lagi dengan lirik yang hampir sama ya, Bun... Trmkasih🤗
HapusIya bener ya bahkan
BalasHapusBanyak teman-teman saya yg kalo bepergian ingat Allah pasti selalu aman dijalan , misal ada kasus pencopetan dibus nah sahabat saya ini terbiasa berzikir, ketika orang lain geger dompet y ilang
Dia terlindung dari musibah itu . Salah satu hikmah mengingat Allah
Betul sekali.. pokoknya dijamin aman di jalan.. dengan izin Allah Swt.. trmkasih🤗
BalasHapuslagu tulus memang oke oke baget kak. wahh tulisan kakak semakin hari semakin tooppp
BalasHapusWah mantap sekali Bun..menenangkan hati
BalasHapus